Nikmat Gabut Apalagi Yang Kamu Dustakan

Adalah sebuah rutinitas yang biasa bagi mahasiswa-mahasiswa menjelang ajal semester akhir untuk merasa lebih sibuk dibanding junior-junior lucunya, seperti yang gue alamin akhir-akhir ini.

Kalo hidup itu bagaikan bola ping-pong, dimana kita akan diping di satu sisi lalu di pong di sisi lainnya (apasih ?) maka gue merasa kalo ‘rally’ ping-pong hidup gue semakin intens dan lama dibanding biasanya.

Gue merupakan orang utan yang memiliki mobilitas tinggi (kayanya). Gue pun orang yang termasuk dalam kategori ‘gercep freak’ yaitu senang menjalankan segala sesuatu dengan lebih cepat dibanding rekan-rekannya tapi dengan hasil yang seadanya, gak jarang temen-temen yang pada minta bantuan ke gue berakhir dengan hasil kerja yang lebih baik dari gue, gak kenapa-napa sih cuma biasanya kedepannya gue ngasih dia tugas-tugas yang ngaco. banget.

Ada sebuah kenyamanan ketika kita bisa santai berleha-leha, sedangkan rekan-rekan lainnya masih berkutat, bergumul, sama gawean yang udah kita selesain dari jauh-jauh hari, nikmat rasanya, udah kaya narkoba. *bukan narik kolor bapak*

Waktu gabut, adalah waktu bagi gue untuk beristirahat total dan menghilang dari segala peradaban yang ada di dunia, gue lebih memilih untuk menyendiri di akhir pekan dibawah selimut dan balutan baju dua hari yang lalu. Mungkin karena jomblo mager. Entah kenapa setelah 5 hari bekerja dan bersosialisasi (senin-Jum’at) di akhir pekan gue akan berbeda 180 derajat celcius dibanding gue yang ada di hari-hari kuliah. Gue menolak untuk banyak bicara dan banyak bergerak, kebiasaan yang buruk memang, tapi kayanya kita gabisa lepas juga dari rutinitas di hari-hari kerja itu dan berakhir dengan kelelahan di akhir pekan.

Tapi mungkin yang gue alami adalah sebuah paradoks, karena pada kenyataanya kenikmatan gabut yang sesungguhnya hanya akan gue alami setelah beraktivitas secara penuh pada hari-hari kuliah, mungkin nikmat mager hanya akan kita rasakan ketika kita telah menjalani hari-hari secara penuh kepalsuan. Namun waktu gabut pun banyak memberi gue inspirasi dan tambahan kekuatan untuk menjalani hari-hari fikom sibuk lainnya.

Dan sekarang gue mager buat nulis wkwk.

-Mahasiswa yang mager. banget.

Leave a comment